Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 01 Januari 2016

MOTIVASI KERJA


            Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Sehingga, dengan mudah kita simpulkan bahwa motivasi kerja adalah sebuah alasan atau dorongan karyawan untuk bertindak atau dengan kata lain untuk bekerja.
            Pengaruh motivasi kerja yang pertama kali dirasakan adalah terhadap produktivitas kerja. Logikanya sederhana, semakin tinggi motivasi Anda bekerja, akan semakin besar produktivitas Anda. Semakin termotivasi, bekerja akan lebih semangat. Pekerjaan akan cepat terselesaikan bahkan dengan kualitas yang lebih baik.  Tidak lagi bekerja secara asal-asalan.Jika produktivitas Anda tinggi, siapa yang tidak suka? Atasan dan perusahaan akan senang dengan Anda. Jika mereka senang, maka promosi dan kenaikan gaji tinggal Anda tunggu
            Motivasi diri dalam bekerja itu tetap penting, bagaimana pun kondisinya. Apakah perusahaan tempat Anda bekerja tidak menyenangkan, apakah Anda akan keluar kerja, apakah Anda akan segera pensiun, apakah Anda memiliki atasan yang bodoh, motivasi diri itu tetap penting.Apalagi, saat perusahaan tempat Anda bekerja adalah perusahaan impian, karir impian, dan membantu Anda menggapai tujuan, motivasi diri dalam bekerja itu sangat penting.
            Saat pekerjaan Anda adalah apa yang tidak Anda inginkan, maka motivasi diri itu akan membantu Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda idam-idamkan. Meski pun Anda tidak suka, namun motivasi kerja Anda tinggi, sampai Anda memiliki prestasi yang baik dalam bekerja, maka peluang mendapatkan pekerjaan idaman akan lebih besar.
            Berbeda saat motivasi Anda rendah, kontribusi kerja Anda kecil, dan minim prestasi, maka akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik. Apa yang bisa Anda banggakan di depan pewawancara jika Anda tidak punya prestasi? Jauh akan lebih baik, saat Anda akan menghadap peawancara perusahaan baru, Anda sudah membawa segudang prestasi serta rekomendasi positif dari perusahaan lama.
            Tetaplah memiliki motivasi diri yang tinggai saat bekerja, terlepas apa pun kondisi yang ada. Akan lebih baik meninggalkan kesan yang positif dibandingkan kesan negatif. Buktikan bahwa sebenarnya Anda orang baik, orang hebat, dan orang yang bisa diandalkan dalam bekerja.
Saat Anda keluar bekerja, ada dua kemungkinan:
  1. Mereka senang Anda keluar karena keberadaan Anda hanya jadi beban
  2. Mereka sedih dan berat melepas Anda karena keberadaan Anda memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan
Tentu akan lebih indah jika kejadiaannya nomor 2.
            Jika perusahaan Anda tempat bekerja memang pekerjaan idaman. Gaji besar, fasilitas mewah, kondisi yang menyenangkan, dan masa depan yang cerah. Maka bukan hanya Anda yang mengidamkan pekerjaan itu. Sudah banyak orang yang menunggu untuk menempati posisi Anda, baik dari dalam perusahaan sendiri atau dari luar perusahaan.Untuk itulah, Anda dituntut untuk memiliki motivasi diri yang tinggai dalam bekerja. Agar Anda menjadi juara dan bukan hanya dipertahankan dalam perusahaan tersebut, tetapi juga mendapatkan karir yang cerah.
            Pada intinya, memiliki motivasi diri yang tinggi dalam bekerja tidak ada ruginya. Tetaplah mempertahankan motivasi diri dalam bekerja yang tinggi, agar Anda sukses dalam karir Anda.
            Setiap individu dewasa yang sudah memiliki tanggung jawab akan hidupnya sendiri dituntut untuk bekerja. Bekerja adalah salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama secara jasmani. Seseorang yang tidak memiliki motivasi kerja tidak akan dapat bekerja dengan optimal. Pengertian motivasi kerja sangat beragam menurut beberapa tokoh. Menurut Jarloede (2011) “Motivasi kerja adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu tugas atau kegiatan dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi yang tinggi”. Definisi lain tentang motivasi kerja dikemukakan oleh Samsuddin (2005) “Proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan”. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa motivasi kerja adalah segala dorongan baik fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi perilaku kerja.

              Motivasi kerja yang baik, menyeluruh, dan teratur dapat menghasilkan berbagai manfaat. Manfaat motivasi kerja yang utama dapat meningkatkan semangat dan kinerja karyawan. Menurut Sowatno (dikutip dalam Alnasyah, 2012) manfaat motivasi kerja adalah (a) mendorong gairah dan semangat kerja, (b)  meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, (c) meningkatkan produktivitas kerja pegawai, (d) mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan, (e) meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai, (f) mengefektifan pengadaan pegawai, (g) menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik, (h) meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai, (i) meningkatkan kesejahteraan pegawai, (j) mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, dan (k) meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. Manfaat yang diperoleh sangat banyak sehingga peran motivasi kerja menjadi penting pada masa sekarang ini.
            Motivasi kerja merupakan hal penting sehingga menjadi bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan sumber daya manusia dalam bekerja. Pegawai harus memiliki motivasi dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat memberikan dorongan agar dapat bekerja dengan giat dan senang melakukan pekerjaannya.
              Terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi atau dorongan dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain dan atas kemauan sendiri. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu dapat berupa rangsangan, paksaan, kompensasi, maupun status sehingga seseorang melakukan sebuah tindakan atau pekerjaan (Iriani, 2008).
     Motivasi yang ada dalam individu tidak hanya berasal dari motivasi intrinsik saja, melainkan bisa berasal dari luar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang dapat berjalan bersamaan mampu meningkatkan kinerja dan semangat karyawan. Perusahaan pun akan merasakan manfaat dari motivasi yang diberikan para karyawan.
             Selain uraian manfaat dan jenis-jenis motivasi di atas. Muncul berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja tersebut. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah salah satu yang ada dalam diri manusia yang terdiri dalam lima bagian. Pertama adalah bagaimana kita mempersepsikan diri. Seseorang akan termotivasi atau tidak bergantung pada  persepsi kognitifnya yang mendorong perilaku manusia  tersebut. Faktor kedua adalah harga diri dan prestasi. Seseorang berusaha menjadi pribadi yang sangat mandiri, kuat, dan mempunyai kebebasan serta mendapatkan penghargaan di dalam suatu lingkungannya bahkan menjadikannya untuk berprestasi. Faktor ketiga adalah harapan masa depan. Faktor ini mempengaruhi sikap yang subkjetif sesorang untuk mempunyai harapan yang merupakan tujuan dari perilaku (Ahira, n.d).
               Kemudian tidak dapat dipungkiri, kebutuhan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi. Seseorang yang termotivasi menjadikan kebutuhan sebagai target dari pencapaiannya dalam bekerja. Faktor terakhir adalah kepuasan kerja. Salah satu motivasi yang didorong muncul dari seseorang untuk mencari kepuasan dalam dirinya sendiri (Ahira, n.d).
            Faktor eksternal ini berasal dari luar kita sendiri. Pertama adalah sifat pekerjaan. Adanya dorongan untuk bekerja apabila pekerjaannya tersebut sesuai dengan keinginannya. Faktor kedua adalah kelompok individu. Di dalam sebuah perusahaan yang memiliki kelompok dapat mendorong semangat karyawan dalam bekerja terutama dalam segi sosial. Faktor ketiga adalah imbalan. Imbalan merupakan suatu karakteristik atau kualitas yan dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi tingkah laku karena termotivasi dengan objek lainnya. Dalam sistem imbalan seperti ini seseorang akan berperilaku dalam mencapai suatu tujuan untuk mendapatkan imbalan (Ahira, n.d).
             Menurut Anoraga (dikutip dalam Kandary, 2011) faktor manusia juga berperan penting dalam memotivasi karyawan. Seorang pemimpin harus peka terhadap kenyataan adanya pengelompokkan karyawan secara informal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Hal ini perlu dibina untuk menciptakan kerja sama dan berprestasi dalam kerja sehingga produktifitas kerja diharapkan meningkat. Seorang pemimpin juga perlu menumbuhkan dedikasi, loyalitas dan semangat untuk para karyawannya.
             Para karyawan akan lebih senang jika diperlakukan tidak secara otoriter oleh pemimpinnnya. Pemimpin yang baik akan mengadakan konfirmasi atas pekerjaan yang telah diselesaikan karyawannya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Anoraga (dikutip dalam Kandary, 2011).
Pemimpin hendaknya mengetahui sifat universal manusia biasanya tidak senang diperintah. Karyawan pada dasarnya bersedia dengan senang hati jika perintah itu dilakukan dengan cara persuasif dan didasarkan atas kecakapan dan kebanggaan atas keahlian pekerjaan. Karyawan setelah menyelesaikan tugas pekerjaan tentunya menginginkan pemberitahuan atas hasil kerja mereka apa sudah benar atau masih perlu diadakan perbaikan.
            Uraian motivasi kerja ini ditutup dengan kesimpulan bahwa motivasi kerja mempunyai dua jenis yaitu dari dalam diri dan luar diri. Bagaimana seseorang dapat mengupayakan motivasi tersebut agar dapat bertahan pada dirinya sangat tergantung pada diri masing-masing. Motivasi kerja mempunyai banyak manfaat untuk seseorang yang bekerja dalam menunjang dan meningkatkan pekerjaannya. Pada masa sekarang ini, motivasi kerja berperan penting dalam lingkungan pekerjaan sehingga perusahaan biasanya memprioritaskan pemberian motivasi. 

 Pengertian Dan Arti Pentingnya Motivasi

            Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleg kegiatan pendayagunaan SDM. Berangkat dari sini sangat penting untuk disadari, adanya teknik-teknik untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan keyang tepat
rja karyawan. Salah satunya adalah dengan “memberikan dorongan (motivasi) kepada bahawan” , agar mereka dapat melaksanakan tugas sesuai uraian tugas dan pengarahan.
            Jadi motivasi adalahkekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif atau negatif untuk mengarahkan sangat bergantung kepada ketangguhan sang manajer.
            Sedangkan motivai kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semgat kerja atau pendorong semangat kerja
            Sementara motif adalah daya pendorong atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang menyebalkan manusia bertindak. Incentive adalah alat motivasi, sarana motivasi, atau sarana yang menimbulkan dorongan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah: atasan,rekan,sarana fisik,kebijaksanaan dan peraturan,imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan.

Jenis-jenis Motivasi

Pada dasarnya jenis motivasi tersebut dapat dibagi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Material incentive: pendorong yang dapat dilihat dengan uang.
2. Semi material incentive
3. Non material incentive: yang tak dapat dinilai dengan uang seperti
·         Penentapan yang tepat
·         Latihan sistematik
·         Promosi yang objektif
·         Pekerjaan yang terjamin
·         Keikutsertaan wakil-wakil karyawan dalam pengambilan keputusan
·         Kondisi pekerjaan yang menyenangkan
·         Pemberian informasi tentang perusahaan
·         Fasilitas rekreasi
·         Panjangan kesehatan
·         Perumahan
·         Dan lain sebagainya.

                             Analisis Masalah Motivasi

            Menganalisis motivasi ternyata tidak mudah. Salah satu kesulitan pokok dalam menganalisis masalah  motivasi adalah untuk memahami variabel yang banyak terdapat dalam diri individu yang bersangkutan. Salah satu alternatif praktis dalam menangani masalah tersebut adalah menekankan terutama pada akibat/konsekuensi dari perilaku dan bagaimana mengubahnya sehingga secara positif dapat menguatkan perilaku yang dikehendaki.
            Perlu disadari perbedaan antara masalah motivasi dengan masalah motivasi kerja. Masalah motivasi timbul dalam organisasi apabilaterdapat kesejangan antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan, dan kesenjangan tersebut disebabkan kurangnya usaha yang dilakukan. Sedangkan masalah untuk kerja timbul.

            Tiga cara yang akan memotivasi Anda dalam bekerja. Yang pertama, tekadkan untuk memberikan konstribusi terbaik bagi perusahaan alias menjadi juara. Kedua sadari bahwa kerja adalah nikmat yang patut kita syukuri. Dan yang ketiga, sadari bahwa kerja adalah ibadah. Insya Allah dengan ketiga hal ini terpatri dalam hati kita akan memotivasi kita saat bekerja.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Orange Spinning Heart Within A Heart

Blogroll

Orange Spinning Heart Within A Heart